Halo kawan kawan,
Mari kita bahas soal berikut ini
Soal:
Perusahaan “Bahana” bekerja dengan biaya variabel per unit sebesar Rp. 63.000.000 per tahun. Harga pokok penjualan sebesar Rp 8.000 per unit. Marjin laba sebesar 40% dari harga penjualannya. Kapasitas normal perusahaan sebesar 12.000 unit per tahun. Apabila produksi melebihi kapasitas normal, maka ada tambahan biaya tetap sebesar Rp.3.000.000. Dari informasi tersebut, dinyatakan: Apabila biaya tetap turun sebesar 1.400.000 dan biaya variabel per unit naik menjadi 3.000, berapakah BEPnya (dari keadaan a)?
Jawaban:
Sebelumnya perlu dikonfirmasi terlebih dulu sepertinya ada kesalahan dalam soal di atas, di mana setelah saya telusuri di internet ternyata biaya yang ditanggung perusahaan bahana seharusnya;
– biaya variabel per unit sebesar Rp4.800
– biaya tetap dalam satu tahun Rp63.000.000
Diketahui;
Biaya variabel per unit (AVC) Rp4.800
Biaya tetap (TFC) Rp63.000.000 dalam satu tahun
Harga pokok penjualam Rp8.000 per unit
Marjin laba sebesar 40% dari harga jual
Ditanyakan BEP jika TFC turun Rp1.400.000 dan AVC menjadi Rp3.000
Langkah 1) menentukan harga jual dan laba kotor per unit
40% x P = P – Rp8.000
P – 40%P = Rp8.000
60%P = Rp8.000
P = Rp8000/60%
P = 13.333,333
Sehingga Laba kotor per unit = Rp13.333,333 – Rp8.000 = Rp5.333,333
Langkah 2) menentukan Q bep setelah TFC dan AVC berubah
Q bep = (Rp63.000.000-Rp1.400.000)/(Rp5.333,333 – Rp3.000)
Q bep = 26.400 unit
Semoga jawaban diatas dapat membantu kawan belajar ya. apabila ada pertanyaan silakan berkomentar dibawah ini.
Salam sukses selalu